Harga minyak pada Senin 20 November 2023 menguat, ditengah fokus investor tertuju pada pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak yang akan datang dan suku bunga utama China sebagai negara importir terbesar dunia.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 0,80% menjadi $76,65 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 0,82% menjadi $81,27 per barel.
Data cadangan minyak AS yang dirilis pada pekan lalu menunjukkan adanya peningkatan yang lebih besar dari perkiraan. Sedangkan, produksi juga tetap mendekati rekor tertinggi. ditambah tanda-tanda bahwa produsen-produsen OPEC selain Arab Saudi dan Rusia telah meningkatkan produksi minyaknya dalam beberapa bulan terakhir.
Lemahnya data ekonomi dari beberapa negara besar menambah kekhawatiran bahwa permintaan minyak global akan melambat dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, Bank of China secara luas diperkirakan akan menahan loan prime rate di rekor terendah pada hari Senin, dan melanjutkan suntikan likuiditas yang bertujuan untuk mendukung perekonomian.
Meskipun dalam setahun terakhir impor minyak China tetap stabil, tetapi memburuknya kondisi ekonomi di negara tersebut telah menimbulkan keraguan apakah permintaan minyak akan tetap kuat. China juga telah membangun persediaan minyak yang tinggi, dan baru-baru ini menempatkan pembatasan yang lebih ketat bagi kilang-kilang lokal.
Negara ini juga berjuang dengan perlambatan yang berkepanjangan di pasar propertinya, yang merupakan pendorong utama ekonomi.