Minyak Turun 2 % Lebih, Protes COVID China Pengaruhi Tren Pasar

Harga minyak pada Senin Petang 28 November 2022 melemah lebih dari 2%, ditengah meningkatnya protes di beberapa kota besar di China. Hal ini menambah kekhawatiran atas meningkatnya gejolak ekonomi di negara terbesar importir minyak mentah dunia.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS melemah 2,40% menjadi $74,45 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 2,51% menjadi $81,61 per barel.

Selama akhir pekan telah terjadi kerusuhan di beberapa kota besar di China, banyak warga sipil yang ikut turun ke jalan untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka dengan diterapkannya kebijakan zero-COVID yang ketat di negara itu.

Protes warga sipil terjadi setelah pembatasan baru COVID yang diperkenalkan selama dua bulan terakhir, di saat China menghadapi infeksi harian yang mencapai rekor tertinggi. Hal ini juga telah melemahkan prospek permintaan minyak China.

Protes yang terjadi baru-baru ini juga menandai pembangkangan warga sipil yang jarang terjadi di China sejak Presiden Xi Jinping berkuasa lebih dari satu dekade lalu. Komitmen atas pemerintahnya terhadap kebijakan zero-COVID yang ketat membuat pertumbuhan ekonomi di China terhenti tahun ini, dengan data yang akan dirilis minggu ini diperkirakan mengalami penurunan yang berkelanjutan.

Sementara itu, Fokus utama investor saat ini tertuju pada pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang lebih dikenal OPEC+, Pada pertemuan yang akan diadakan pekan ini.

Kelompok ini mengumumkan pemotongan pasokan 2 juta barel per hari pada bulan Oktober dan menjanjikan lebih banyak langkah seperti itu untuk membantu mendorong harga minyak. Mengingat bahwa harga minyak jauh di bawah level yang mendorong pemotongan pada bulan Oktober, grup ini dapat memangkas produksi lebih lanjut.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment