Harga minyak pada Sabtu pagi 17 April 2021 melemah, ditengah tanda-tanda pemulihan ekonomi China dan Amerika Serikat seiring kekhawatiran tentang meningkatnya kasus Covid-19 di negara-negara besar lainnya.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS merosot sebesar 0,60% menjadi $63,08 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 0,34% menjadi $66,71 per barel.
Sepekan ini harga minyak mentah berjangka AS menguat 6,4%, sementara pada acuan global minyak Brent naik 6,1% setelah melonjak dalam empat sesi terakhir.
Produk domestik bruto kuartal pertama China melonjak 18,3% dari tahun ke tahun, data resmi menunjukkan. Data itu menyusul pada peningkatan besar penjualan ritel AS dan klaim pengangguran yang menurun yang dirilis pada Kamis.
“Data ekonomi yang kuat, didukung oleh stimulus presiden AS ‘Joe Biden, dengan bantuan langsung tunai 1.400 dolar AS, Hal tersebut merupakan perkembangan positif yang sangat besar untuk energi, Ungkap ‘Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.
Badan Energi Internasional (IEA) dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dikenal OPEC+ meningkatkan perkiraan pada pertumbuhan permintaan minyak di tahun 2021, mengutip rebound yang lebih kuat dari perkiraan dalam aktivitas di ekonomi tertentu.
Perkiraan tersebut didukung oleh data pemerintah pada Rabu yang menunjukkan stok minyak mentah AS secara keseluruhan turun 5,9 juta barel akibat aktivitas penyulingan meningkat.
Sementara itu, Tingkat infeksi virus corona di India mencapai rekor dan kanselir Jerman mengatakan pada hari Jumat bahwa gelombang ketiga virus membuat negara jerman berada dalam cengkramannya.
Minyak berangsur-angsur membaik dari posisi terendah yang disebabkan pandemi tahun lalu, karena dibantu oleh pemotongan produksi minyak OPEC dan sekutunya, yang lebih dikenal sebagai OPEC+.