Perbedaan Deposito Syariah Dan Deposito Berjangka Biasa

Sekarang ini kita sering kali mendengar istilah Bank Syariah, bahkan hampir semua perusahaan perbankan memiliki jenis syariah. Bahkan tidak hanya bank syariah saja, akan tetapi pengembangan bank syariah juga semakin meluas, meliputi atm bank syariah yang juga tersebar di beberapa wilayah seperti atm biasa.

Selain itu, ada hal lain lagi yang masih menjadi pertanyaan bagi masyarakat tentang deposito, yaitu adanya deposito syariah dan deposito berjangka biasa. Lalu, apa beda deposito syariah dan deposito berjangka biasa?

Perbedaan Deposito Bank Syariah dengan Deposito Berjangka Biasa

Perbedaan Deposito Syariah Dan Deposito Berjangka Biasa

Pada dasarnya deposito syariah maupun deposito berjangka biasa itu sama. Jika diambil definisi atau pengertiannya, deposito berjangka adalah merupakan simpanan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dimana untuk penarikan hanya bisa dilakukan setelah jatuh tempo.

Selain itu, penyimpanan ini juga akan mendapatkan sebuah imbalan. Dari pengertian deposito tersebut juga tidak berbeda dengan deposito syariah, yang membedakan antara deposito syariah dengan deposito berjangka biasa terletak pada imbalan.

Baca Juga : Mengenal Apa itu Investasi Forex

Karena imbalan deposito syariah berasal dari skema bagi hasil, sedangkan pada deposito berjangka biasa menggunakan system bunga. Dimana imbalan skema bagi hasil ini bisa diakumulasikan dalam system rollover ARO+ atau bisa juga dilakukan penarikan secara berkala. Secara tidak langsung, ini juga akan masuk ke rekening tabungan maupun di penarikan secara manual.

Dalam melakukan proses bagi hasil ini, bank syariah menggunakan teori keuntungan muncul bersama resiko, artinya ada keuntungan, ada juga resiko yang harus dihadapi. Sedangkan untuk system bunga pada deposito berjangka biasa, pihak bank akan diberikan tanpa menggunakan pertimbangan yang sama.

Sebagai contoh, ketika Anda menabung di sebuah bank umum atau bank biasa (bukan syariah), maka Anda juga akan mendapatkan bunga yang dipeloreh berdasarkan prosentase tertentu yang nilai prosentase tersebut tetap. Hal ini secara tidak langsung, bunga yang akan Anda peroleh tidak bergantung pada kondisi perusahan yang dalam hal ini adalah bank tempat Anda menabung.

Bunga yang akan Anda dapatkan tidak bergantung pada kondisi bank, baik bank tersebut sedang mengalami kenaikan atau bahkan penurunan keuntungan perusahaan. Selain itu, dalam system bunga ini, nilai yang diterapkan pada bunga nasabah yang menabung akan berbeda dengan bunga nasabah yang meminjam dana di bank tersebut.

Hal ini akan memberikan keuntungan bagi nasabah yang menabung, namun juga memberikan kerugian bagi nasabah peminjam dana, karena nasabah penabung akan tetap mendapatkan bunga deposito dengan jumlah yang besar meskipun kondisi perekonomian bank sedang jatuh atau laba sedang menurun, sedangkan bagi nasabah peminjam dana harus membayar bunga kredit yang besar juga atas pinjaman yang dilakukan.

Keuntungan Bank Syariah

Lain halnya ketika Anda menabung di bank syariah, maka bagi hasil yang akan Anda dapatkan diatur oleh akad mudharabah. Maksud dari akad ini adalah imbalan yang diterima oleh nasabah akan dihitung berdasarkan nilai tertentu dari keuntungan bank syariah tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Keuntungan atau laba yang diperoleh bank syariah berasal dari bagi hasil debitur, yang kemudian keuntungan tersebut akan dibagi kembali oleh pihak bank syariah kepada para nasabah penabungnya.

Baca Juga : Inilah Cara Investasi Emas Agar Untung dan Terhindar dari Kerugian

Dalam hal ini, keuntungan atau laba yang diperoleh nasabah bergantung pada kondisi keuntungan dari bank syariah tersebut. Ketika keuntungan bank syariah mengalami kenaikan, maka keuntungan yang diperoleh nasabah juga besar, sebaliknya jika keuntungan yang diperoleh bank menurun, maka keuntungan yang diperoleh nasabah juga akan menurun.

Silahkan beri penilaian untuk artikel ini:

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment