Indeks dolar AS pada hari Selasa 22 April 2025 menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya, namun tetap di area terendah tiga tahun ini, setelah Presiden Donald Trump mengkritik Ketua Federal Reserve ‘Jeromy Powell, mengancam independensi bank sentral AS.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya menguat sebesar 0,31% menjadi 98,352. Sementara, Pair EUR/USD melemah 0,56% pada 1,1450. Pair GBP/USD stabil di area 1,3371. dan Pair USD/JPY naik tipis 0,16% di area $141,08.
Dolar mengalami tekanan sejak Trump memulai perang dagang, dengan mengenakan tarif pada impor dari sejumlah barang dari berbagai negara. Hal ini mengurangi kepercayaan investor terhadap ekonomi AS.
Greenback mengalami tekanan lebih lanjut saat presiden AS mengkritik Powell karena tidak segera memangkas suku bunga yang diinginkan Trump, menandakan bahwa kemungkinan Trump ingin mengganti pimpinan Fed tersebut.
Serangan Trump datang setelah sebelumnya pada pekan lalu Powell mengatakan bank sentral dapat bersabar menetapkan kebijakan dan suku bunga tidak boleh diturunkan sampai terlihat, bahwa tarif AS tidak akan memicu inflasi yang lebih tinggi.
“Presiden Trump menekan ketua Fed ‘Jerome Powell’ untuk memangkas suku bunga sekarang, mengancam salah satu fondasi daya tarik dolar sebagai mata uang cadangan global, bank sentral yang independen dan bertanggung jawab terhadap inflasi, kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
Pada saat yang sama, banyak yang berspekulasi bahwa Trump berusaha menyalahkan Fed atas melambatnya pertumbuhan ekonomi, yang secara de facto merupakan pengakuan dari pemerintah akan kekhawatiran terjadinya resesi.