Pembukaan deposito secara online lebih mudah dilakukan tanpa harus mengunjungi kantor bank terkait. Pelayanan deposito online mulai marak sejak beberapa tahun terakhir, Mekipun masih kurang populer di kalangan masyarakat umum. di karenakan masih rendahnya transaksi keuangan melalui media internet di Indonesia, Bukan hanya itu saja pembukaan deposito secara online juga terdapat sejumlah risiko.
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Deposito Secara Online
Kelebihan Membuka Deposito Secara Online
1. Cara pembukaan lebih mudah.
Kemajuan teknologi membuat pembukaan deposito online semakin mudah. Anda hanya cukup log in ke akun e-banking Anda, lalu membuka opsi untuk pembukaan layanan deposito online dan mengisi semua data yang diminta. mulai dari nominal dana yang akan didepositokan, tenor atau jangka waktu, pilih opsi perpanjangan secara otomatis atau tidak. dan dana Anda akan berpindah ke rekening simpanan deposito. Bisa juga membuka deposito lebih dari satu sesuai minat Anda.
Baca Juga : 6 jenis investasi jangka panjang yang menguntungkan untuk hari tua
Berbeda dengan pembukaan langsung di kantor cabang bank dimana Anda perlu menunggu antrian dan mengisi banyak formulir.
2. Cara penutupan dilakukan Secara Online.
Sebagaimana pembukaannya, Penutupan deposito online juga dilakukan secara online. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot datang ke kantor cabang bank saat jatuh tempo deposito guna untuk mencairkan dana.
Apabila Anda memilih deposito secara online maka pembatalan deposito juga bisa dilakukan via internet di akun e-banking yang sama.
Kekurangan Deposito Secara Online
Disamping kelebihan deposito online di atas, terdapat juga kekurangan tersendiri. Maka perlu Anda mengenali kekurangannya agar memahami ketika terjadi masalah di kemudian hari.
1. Masih jarangnya Bank yang menyediakan layanan deposito online.
Sejalan perkembangan teknologi komunikasi yang masih berada di tahap awal di Indonesia, layanan e-banking pun belum begitu merata. Oleh karena itu, layanan deposito secara online baru disediakan oleh beberapa bank tertentu saja. Kebanyakan bank daerah dan BPR umumnya menawarkan produk deposito berjangka biasa dan belum memiliki fitur deposito online.
Baca Juga : Jenis-jenis deposito yang menguntungkan di Indonesia
2. Rentan adanya kesalahpahaman.
Banyak istilah bidang keuangan dan perbankan yang berakar dari bahasa Inggris, dan banyak istilah-istilah yang mungkin asing bagi kebanyakan masyarakat awam.
Akan tetapi, Ketika Anda membuka deposito di cabang kantor bank, maka pegawai bank bisa melayani Anda dengan menanyakan makna dari istilah asing tersebut. Namun, ketika Anda membuka deposito online, Anda harus mengetahui arti istilah asing tersebut jangan asal centang tanpa mengetahu maknanya, Hal ini yang berpotensi jadi perkara.
3. Risiko phishing, hacking, dan salah teknis.
Layanan yang berbasis internet seperti e-banking rawan akan resiko phising, hacking, dan permasalahan teknis.
Phishing adalah pencurian data pribadi yang dilakukan oleh orang yang tak bertanggungjawab. Tindakan kriminal phishing umumnya menyasar ke klien online banking dan sejenis. Dalam beberapa kasus kelompok kriminal ini mengarahkan target ke link website palsu yang menyerupai website bank aslinya. dengan begitu data pribadi Anda bisa mereka ketahui dan dana Anda pun bisa dicuri.
Baca Juga : 6 Faktor yang mempengaruhi bunga deposito
Risiko pembobolan rekening yang dilakukan oleh hacker tidak bisa diabaikan begitu saja. Kemudian masalah teknis seperti halaman gagal load, terblokir dan lain sebagainya juga kadang masih terjadi. insiden-insiden seperti ini yang perlu Anda dipertimbangkan.
Silahkan beri penilaian untuk artikel ini: